manajemen stategik

Manajemen strategi dalam dunia pendidikan bisa diibaratkan sebagai sebuah upaya membangun input untuk menghasilkan output; input dalam dunia pendidikan adalah berupa tenaga pengajar/dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa lulusan suatu institusi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, yang disebut dengan proses manajemen strategi.

Manajemen strategik merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan di implementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan pengertian manajemen strategik menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertianmanajemen strategi ada 4 (empat). Pengertian pertama Manajemen Strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan di implementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya. Dari pengertian tersebut terdapat beberapa aspek yang penting, antara lain:

  1. Manajemen Strategi merupakan proses pengambilan keputusan.
  2. Keputusanyang ditetapkan bersifat mendasar dan menyeluruh yang berarti berkenaan dengan aspek- aspek yang penting dalam kehidupan sebuah organisasi, terutama tujuannya dancara melaksanakan atau cara mencapainya.
  3. Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan atau sekurang- kurangnya melibatkan pimpinan (kepala sekolah), sebagai penanggung jawab utama pada keberhasilan atau kegagalan organisasinya.
  4. Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi untuk mencapai tujuan strateginya dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi (warga sekolah), seluruhnya harus mengetahui dan menjalankan peranan sesuai wewenang dan tanggung jawabmasing- masing.
  5. Keputusan yang ditetapkan manajemen puncak (kepala sekolah)harus di implementasikan oleh seluruh warga sekolah dalam bentuk kegiatan/pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada tujuan strategi organisasi.

Pengertian manajemen strategik yang kedua adalah usaha manajerial mengembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yangtelah ditentukan. Dari pengertian tersebut terdapat konsep yang secara relatif luas dari pengertian pertama yang menekankan bahwa manajemen strategik merupakan usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi, yang mengharuskan kepala sekolah dengan atau tanpa bantuan manajer bawahannya (Wakasek, PembinaOSIS, Kepala Tata Usaha), untuk mengenali aspek- aspek kekuatan organisasi yang sesuai dengan misinya yang harus ditumbuhkembangkan guna mencapai tujuan strategi yang telah ditetapkan. Untuk setiap peluang atau kesempatan yang terbuka harus dimanfaatkan secara optimal.

Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategik adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah  pada  pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Pengertian ini menekankan bahwa arus keputusan dari para pimpinan organisasi (Kepala Dinas, Kepala Sekolah) dan tindakan berupa pelaksanaan keputusan, harus menghasilkan satu atau lebih strategis, sehingga dapat memilih yang paling efektif atau yang paling handal dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

Pengertian yang keempat, manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secaraefektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategi) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi. Pengertian yang cukup luas ini menunjukkan bahwa Manajemen Strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak ke arah yang sama pula.

Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur- unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan Strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Perencanaan Operasional dengan unsur- unsurnya adalah Sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan Fungsi- fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional,  jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Ada beberapa manfaat Manajemen Strategi di lingkungan organisasi pendidikan yangdapat memperkuat usaha mewujudkannya secara efektif dan efisien. Manfaat yang dapatdipetik adalah : manajemen strategi dapat mengurangi ketidakpastian dan kekomplekan dalam menyusun perencanaan sebagai fungsi manajemen, dan dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan semua sumber daya yang secara nyata dimiliki melalui proses yang terintegrasi dengan fungsi manajemen yang lainnya dan dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan organisasi. Secara terinci manfaat manajemen strategi jasa pendidikan adalah :

  1. Organisasi pendidikan (sekolah) sebagai organisasi kerja menjadi dinamis, karena RENSTRA  harus terus menerus disesuaikan dengan kondisi realistik organisasi (analisis internal) dan kondisi lingkungan (analisis eksternal) yang selalu berubah terutama karena pengaruh globalisasi. Dengan kata lain Manajemen Strategi sebagai pengelolaan dan pengendalian yang bekerja secara realistik dalam dinamikanya, akan selalu terarah pada Tujuan Strategi dan Misi yang realistik pula.
  2. Implementasi Manajemen strategi melalui realiasi RENSTRA dan berfungsi  sebagai pengendali dalam mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dalam pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen, agar berlangsung sebagai proses yang efektif dan efisien. Dengan demikian berarti Manajemen Strategi mampumenunjang fungsi kontrol, sehingga seluruh proses pencapaian Tujuan Strategi dan perwujudan Visi berlangsung secara terkendali.
  3. Manajemen Strategi di implementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk mempermudah perumusan dan pelaksanaan program kerja. Strategi yang dipilih dan disepakati dapat memperkecil dan bahkan meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian tujuan strategi.
  4. Manajemen Strategi dapat berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon perubahan dan perkembangan lingkungan operasional, nasional dan global, pada semua pihak sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dengandemikian akan memudahkan dalam menyepakati perubahan atau pengembangan strategi yang akan dilaksanakan, sesuai dengan atau tanpa merubah keunggulan yang akan diwujudkan oleh organisasi.
  5. Manajemen Strategi sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi pendidikan, dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untuk ikut serta sesuai posisi, wewenang dan tanggung jawab masing- masing. Dengan demikian setiap unit dan atau satuan kerja akan berusaha mewujudkan keunggulan di bidangnya untuk memperkuat  keunggulan organisasi.
  6. Manajemen Strategi di dalam organisasi pendidikan  menuntut  semua yang terkait untuk ikut berpartisipasi, yang berdampak pada meningkatnya perasaan ikut memiliki (sense of  belonging), perasaan ikut bertanggung jawab (senseof responsibility), dan perasaan ikut berpartisipasi (sense of participation).

Dengan  kata lain manajemen strategi berfungsi pula menyatukan sikap bahwa keberhasilan bukan sekedar keberhasilan manajemen puncak, tetapi merupakan keberhasilan bersama atau keberhasilan keseluruhan organisasi dan bahkan untuk masyarakat yang dilayani. Dan dapat di simpulkan bahwa dengan menerapkan manajemen strategik, maka manajemen pendidikan akan memiliki keunggulan dan manfaatnya dalam pengelolahanya karena manajemen strategik dapat mengarahkan organisasi untuk melakukan perencanaan dengan mempertimbangkan faktor- faktor pendukung dan penghambat yang ada di suatu organisasi tersebut kemudian berusaha berusaha menganalisis ke dalam suatu strategi utama untuk mencapai visi, misi dan tujuan organisasi (sekolah) tersebut.      

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Tinggalkan komentar